A. MATERI
Materi adalah sesuatu yang mempunyai massa, volume, menempati suatu ruang. Contoh: zat padat, cair, dan gas.
1. Klasifikasi Materi
MATERI Zat Tunggal Campuran Unsur Senyawa Larutan Koloid Suspensi
a. Zat tunggal: zat yang terdiri dari satu jenis materi.
1) Unsur: zat tunggal yang paling sederhana dan tidak dapat diuraikan secara kimia biasa.
– Contoh unsur yang tersusun atas atom unsur adalah: Fe (Ferum), Na (Natrium), Ca (Kalsium), Mn (Mangan).
– Contoh unsur yang tersusun atas molekul unsur adalah: H2 (Hidrogen), N2 (Nitrogen), O2 (Oksigen), Cl2 (Klorin).
2) Senyawa: zat tunggal yang dapat terurai secara kimia menjadi zat-zat yang lebih sederhana. Senyawa tersusun oleh molekul senyawa. Contoh: H2O (air), NH3 (Amoniak), CO2 (Karbon dioksida).
b. Campuran: bentuk materi yang terdiri atas lebih dari satu jenis materi. Campuran dapat dibagi dalam tiga jenis, yaitu:
1) Larutan: campuran yang bersifat homogen (serba sama) dan terdiri dari dua komponen, yaitu pelarut (solven) dan zat terlarut (solute).
Ukuran partikel < 1 nanometer (1 nm = 10-9 m).
Contoh larutan adalah air gula, air garam.
2) Koloid: campuran yang bersifat heterogen yang merupakan dispersi dengan zat terdis-persi. Koloid memiliki ukuran 1 nanometer – 100 nanometer. Contoh: susu, tinta, cat, asap.
3) Suspensi: campuran yang bersifat heterogen dan memiliki ukuran lebih besar dari 100 nanometer. Contoh: lumpur, pasir di sungai.
2. Partikel Penyusun Materi
a. Partikel Unsur
Atom = bagian zat yang tidak dapat dibagi lagi, contoh: Fe, Na, Ca, K, Ba, dll.
Molekul = bagian zat yang dapat dipisahkan menjadi atom, contoh: O2, H2, N2, F2, Cl2, dll.
b. Partikel Senyawa
Senyawa terdiri atas molekul atau kumpulan atom-atom yang berbeda, contoh: H2SO4, HCl, H2O.
B. TANDA ATOM UNSUR
1. Unsur Logam
Berbentuk padat dalam temperatur ruang, kecuali raksa (cair).
Penghantar listrik dan panas yang baik.
Contoh: Aluminium (Al), besi (Fe).
2. Unsur Nonlogam
Terdapat dalam tiga fasa, padat, cair, dan gas.
Penghantar panas dan listrik yang buruk.
Contoh: Nitrogen (N), Brom (Br).BAB 1 MATERI DAN PERUBAHANNYA
kendi_mas_media@yahoo.com
3. Unsur Metaloid, mempunyai beberapa sifat-sifat logam dan beberapa sifat-sifat nonlogam. Contoh: Arsen (As), Boron (B).
C. PERSENYAWAAN
1. Senyawa Biner Unsur Nonlogam-Nonlogam
Perhatikan urutan unsur-unsur berikut ini.
B – Si – C – Sb – As – P – N – H – Te – Se – S – I – Br – Cl – O – F
a. Unsur yang tertulis lebih dulu jika bersenyawa dengan unsur yang ditulis berikutnya maka dalam senyawanya juga ditulis lebih dulu.
b. Unsur yang di belakang ditambah akhiran –ida.
c. Jika pasangan unsur yang bersenyawa dapat membentuk lebih dari satu macam senyawa maka membedakannya dengan menyebut indeks dalam bahasa Yunani sebagai awalan (catatan: awalan mono- untuk unsur di depan tidak perlu ditulis).
1 = mono, 2 = di, 3 = tri, 4 = tetra, 5= penta
Contoh:
PCl3 = fosfor triklorida, PCl5 = fosfor pentaklorida, (awalan mono pada P tidak perlu ditulis), NH3 = amoniak (tidak mengikuti aturan b dan c), CO = karbon monoksida, CO2 = karbon dioksida, NO = nitrogen monoksida, N2O3 = dinitrogen trioksida.
2. Senyawa Biner Unsur Logam-Nonlogam
a. Unsur logam ditulis di depan dengan bahasa Indonesia, dan unsur nonlogam ditulis di belakang dengan akhiran –ida.
b. Jumlah muatan unsur logam menjadi indeks unsur nonlogam, demikian sebaliknya jumlah muatan unsur nonlogam menjadi indeks unsur logam.
c. Jika jumlah muatan unsur logam lebih dari satu maka untuk membedakan jumlahnya dituliskan sebagai angka romawi di belakang unsur logam tersebut.
Perhatikan tabel berikut.
Kation (atom bermuatan positif)
Rumus
Nama
Rumus
Nama
Na+
natrium
Ni2+
nikel
K+
kalium
Al3+
aluminium
Mg2+
magnesium
Sn2+
timah(II)
Anion (atom bermuatan negatif)
Rumus
Nama
Rumus
Nama
OH–
hidroksida
SO42–
sulfat
CN–
sianida
PO33–
fosfit
F–
fluorida
PO43–
fosfat
Contoh:
NaCl = natrium klorida,
MgCl2 = magnesium klorida,
Cu2O = tembaga(I)oksida,
CuO = tembaga(II)oksida,
NH4OH = amonium hidroksida.
D. MEMISAHKAN CAMPURAN MATERI
Untuk memisahkan campuran menjadi materi-materi penyusunnya dapat dilakukan dengan cara:
1. Distilasi
Proses pemisahan campuran yang penyusunnya berupa larutan. Contoh: proses pemisahan bensin dengan minyak tanah.
2. Filtrasi
Proses pemisahan campuran yang zat penyusunnya berupa cairan dan padatan dengan menggunakan saringan (filter). Contoh: menyaring pasir dari air sungai yang mengandung pasir.
3. Sentrifugasi
Proses pemisahan campuran yang zat penyusunnya berupa cairan dan padatan yang merupakan partikel yang sangat kecil dan tersebar merata dalam cairan. Contoh: pemisahan kapur dari cairan suspensi air kapur.
4. Kristalisasi
Proses untuk mendapatkan padatan dari suatu cairan larutan dengan pemanasan. Contoh: pada proses pembuatan garam dari air laut.
5. Kromatografi
Pemisahan campuran dengan memanfaatkan perbedaan sifat kepolaran zat. Contoh: pemisahan zat warna dalam tinta.
E. KADAR ZAT DALAM CAMPURAN
1. Prosentase Massa
massakomponen%massa100%massacampuran=×
kendi_mas_media@yahoo.com
2. Prosentase Volume
volumekomponen%volume100%volumecampuran=×
3. Bagian Per Sejuta
6massakomponenbpjmassa10massacampuran=×
F. PERUBAHAN MATERI
1. Perubahan fisika
Ciri-cirinya:
yang berubah hanya sifat fisiknya saja,
susunan zat tidak mengalami perubahan tetap,
jenis zat tidak mengalami perubahan tetap,
pada umumnya dapat dibalik ke wujud semula.
Contoh: mencair, membeku, mengembun, menguap, mengkristal, mendesposisi.
2. Perubahan kimia
Ciri-cirinya:
terjadi perubahan sifat: ada endapan, suhu berubah, ada gelembung gas, warna berubah,
terjadinya perubahan susunan zat,
terbentuknya zat baru dengan sifat yang sama sekali berbeda dengan asalnya (permanen),
tidak dapat dibalik ke wujud semula.
Contoh: pembusukan, pembakaran, pengerasan semen, foto-sintesis, perkaratan, dll.
A. STRUKTUR ATOM
1. Perkembangan Model Atom
Model Atom Dalton
– Atom adalah partikel terkecil suatu zat atau materi, yang tidak dapat dibagi lagi.
– Atom mempunyai sifat yang sama atau identik untuk unsur tertentu.
– Atom akan berikatan untuk membentuk suatu molekul.
Model Atom Thomson
– Atom adalah materi pejal bermuatan positif dikelilingi muatan negatif. Atom mempunyai sifat netral.
– Terkenal dengan model atom roti kismis, karena bagian pejal bermuatan positif dan elektron (bermuatan negatif) mengelilingi seperti kismis dalam roti.
Model Atom Rutherford
– Atom adalah inti bermuatan positif dikelilingi elektron bermuatan negatif. Massa atom terkonsentrasi pada bagian inti (pusat).
– Atom bersifat netral karena jumlah muatan positif sama dengan jumlah muatan negatif.
Model Atom Niels Bohr
– Atom adalah inti bermuatan positif dikelilingi elektron bermuatan negatif pada orbit tertentu.
– Elektron beredar pada lintasan dengan tingkat energi tertentu. Perpindahan elektron disertai penyerapan atau pelepasan energi.
– Atom seperti sistem tata surya yaitu inti atom sebagai matahari dan elektron sebagai planet-planet di sekitarnya dalam orbit tertentu.
Model Atom de Broglie (mekanika gelombang)
– Gerakan materi adalah suatu gerakan gelom-bang. Dengan demikian elektron yang merupa-kan materi adalah juga gerakan gelombang.
– Elektron tidak mempunyai lintasan tertentu. Elektron menempati jarak-jarak tertentu dari inti atom.
RUMUS :
A. Massa Atom Relatif (Ar) dan Massa Molekul Relatif (Mr)
Massa Atom Relatif (Ar) suatu unsur dan Massa Molekul Relatif (Mr) suatu senyawa didasarkan pada massa atom isotop C-12.
Ar dan Mr dirumuskan sbb:
Mr suatu senyawa adalah jumlah total dari Ar unsur-unsur penyusunnya.
Contoh:
1. Massa atom C-12 adalah 2x10-23 . Massa 1 atom unsur X = 2.67 x 10-23 gram. Massa atom relatif unsur X adalah:
2. Jika diketahui Ar: Ba=137, S=32, O=16, Mg=24 dan H = 1. Maka massa molekul relatif (Mr)
Materi adalah sesuatu yang mempunyai massa, volume, menempati suatu ruang. Contoh: zat padat, cair, dan gas.
1. Klasifikasi Materi
MATERI Zat Tunggal Campuran Unsur Senyawa Larutan Koloid Suspensi
a. Zat tunggal: zat yang terdiri dari satu jenis materi.
1) Unsur: zat tunggal yang paling sederhana dan tidak dapat diuraikan secara kimia biasa.
– Contoh unsur yang tersusun atas atom unsur adalah: Fe (Ferum), Na (Natrium), Ca (Kalsium), Mn (Mangan).
– Contoh unsur yang tersusun atas molekul unsur adalah: H2 (Hidrogen), N2 (Nitrogen), O2 (Oksigen), Cl2 (Klorin).
2) Senyawa: zat tunggal yang dapat terurai secara kimia menjadi zat-zat yang lebih sederhana. Senyawa tersusun oleh molekul senyawa. Contoh: H2O (air), NH3 (Amoniak), CO2 (Karbon dioksida).
b. Campuran: bentuk materi yang terdiri atas lebih dari satu jenis materi. Campuran dapat dibagi dalam tiga jenis, yaitu:
1) Larutan: campuran yang bersifat homogen (serba sama) dan terdiri dari dua komponen, yaitu pelarut (solven) dan zat terlarut (solute).
Ukuran partikel < 1 nanometer (1 nm = 10-9 m).
Contoh larutan adalah air gula, air garam.
2) Koloid: campuran yang bersifat heterogen yang merupakan dispersi dengan zat terdis-persi. Koloid memiliki ukuran 1 nanometer – 100 nanometer. Contoh: susu, tinta, cat, asap.
3) Suspensi: campuran yang bersifat heterogen dan memiliki ukuran lebih besar dari 100 nanometer. Contoh: lumpur, pasir di sungai.
2. Partikel Penyusun Materi
a. Partikel Unsur
Atom = bagian zat yang tidak dapat dibagi lagi, contoh: Fe, Na, Ca, K, Ba, dll.
Molekul = bagian zat yang dapat dipisahkan menjadi atom, contoh: O2, H2, N2, F2, Cl2, dll.
b. Partikel Senyawa
Senyawa terdiri atas molekul atau kumpulan atom-atom yang berbeda, contoh: H2SO4, HCl, H2O.
B. TANDA ATOM UNSUR
1. Unsur Logam
Berbentuk padat dalam temperatur ruang, kecuali raksa (cair).
Penghantar listrik dan panas yang baik.
Contoh: Aluminium (Al), besi (Fe).
2. Unsur Nonlogam
Terdapat dalam tiga fasa, padat, cair, dan gas.
Penghantar panas dan listrik yang buruk.
Contoh: Nitrogen (N), Brom (Br).BAB 1 MATERI DAN PERUBAHANNYA
kendi_mas_media@yahoo.com
3. Unsur Metaloid, mempunyai beberapa sifat-sifat logam dan beberapa sifat-sifat nonlogam. Contoh: Arsen (As), Boron (B).
C. PERSENYAWAAN
1. Senyawa Biner Unsur Nonlogam-Nonlogam
Perhatikan urutan unsur-unsur berikut ini.
B – Si – C – Sb – As – P – N – H – Te – Se – S – I – Br – Cl – O – F
a. Unsur yang tertulis lebih dulu jika bersenyawa dengan unsur yang ditulis berikutnya maka dalam senyawanya juga ditulis lebih dulu.
b. Unsur yang di belakang ditambah akhiran –ida.
c. Jika pasangan unsur yang bersenyawa dapat membentuk lebih dari satu macam senyawa maka membedakannya dengan menyebut indeks dalam bahasa Yunani sebagai awalan (catatan: awalan mono- untuk unsur di depan tidak perlu ditulis).
1 = mono, 2 = di, 3 = tri, 4 = tetra, 5= penta
Contoh:
PCl3 = fosfor triklorida, PCl5 = fosfor pentaklorida, (awalan mono pada P tidak perlu ditulis), NH3 = amoniak (tidak mengikuti aturan b dan c), CO = karbon monoksida, CO2 = karbon dioksida, NO = nitrogen monoksida, N2O3 = dinitrogen trioksida.
2. Senyawa Biner Unsur Logam-Nonlogam
a. Unsur logam ditulis di depan dengan bahasa Indonesia, dan unsur nonlogam ditulis di belakang dengan akhiran –ida.
b. Jumlah muatan unsur logam menjadi indeks unsur nonlogam, demikian sebaliknya jumlah muatan unsur nonlogam menjadi indeks unsur logam.
c. Jika jumlah muatan unsur logam lebih dari satu maka untuk membedakan jumlahnya dituliskan sebagai angka romawi di belakang unsur logam tersebut.
Perhatikan tabel berikut.
Kation (atom bermuatan positif)
Rumus
Nama
Rumus
Nama
Na+
natrium
Ni2+
nikel
K+
kalium
Al3+
aluminium
Mg2+
magnesium
Sn2+
timah(II)
Anion (atom bermuatan negatif)
Rumus
Nama
Rumus
Nama
OH–
hidroksida
SO42–
sulfat
CN–
sianida
PO33–
fosfit
F–
fluorida
PO43–
fosfat
Contoh:
NaCl = natrium klorida,
MgCl2 = magnesium klorida,
Cu2O = tembaga(I)oksida,
CuO = tembaga(II)oksida,
NH4OH = amonium hidroksida.
D. MEMISAHKAN CAMPURAN MATERI
Untuk memisahkan campuran menjadi materi-materi penyusunnya dapat dilakukan dengan cara:
1. Distilasi
Proses pemisahan campuran yang penyusunnya berupa larutan. Contoh: proses pemisahan bensin dengan minyak tanah.
2. Filtrasi
Proses pemisahan campuran yang zat penyusunnya berupa cairan dan padatan dengan menggunakan saringan (filter). Contoh: menyaring pasir dari air sungai yang mengandung pasir.
3. Sentrifugasi
Proses pemisahan campuran yang zat penyusunnya berupa cairan dan padatan yang merupakan partikel yang sangat kecil dan tersebar merata dalam cairan. Contoh: pemisahan kapur dari cairan suspensi air kapur.
4. Kristalisasi
Proses untuk mendapatkan padatan dari suatu cairan larutan dengan pemanasan. Contoh: pada proses pembuatan garam dari air laut.
5. Kromatografi
Pemisahan campuran dengan memanfaatkan perbedaan sifat kepolaran zat. Contoh: pemisahan zat warna dalam tinta.
E. KADAR ZAT DALAM CAMPURAN
1. Prosentase Massa
massakomponen%massa100%massacampuran=×
kendi_mas_media@yahoo.com
2. Prosentase Volume
volumekomponen%volume100%volumecampuran=×
3. Bagian Per Sejuta
6massakomponenbpjmassa10massacampuran=×
F. PERUBAHAN MATERI
1. Perubahan fisika
Ciri-cirinya:
yang berubah hanya sifat fisiknya saja,
susunan zat tidak mengalami perubahan tetap,
jenis zat tidak mengalami perubahan tetap,
pada umumnya dapat dibalik ke wujud semula.
Contoh: mencair, membeku, mengembun, menguap, mengkristal, mendesposisi.
2. Perubahan kimia
Ciri-cirinya:
terjadi perubahan sifat: ada endapan, suhu berubah, ada gelembung gas, warna berubah,
terjadinya perubahan susunan zat,
terbentuknya zat baru dengan sifat yang sama sekali berbeda dengan asalnya (permanen),
tidak dapat dibalik ke wujud semula.
Contoh: pembusukan, pembakaran, pengerasan semen, foto-sintesis, perkaratan, dll.
A. STRUKTUR ATOM
1. Perkembangan Model Atom
Model Atom Dalton
– Atom adalah partikel terkecil suatu zat atau materi, yang tidak dapat dibagi lagi.
– Atom mempunyai sifat yang sama atau identik untuk unsur tertentu.
– Atom akan berikatan untuk membentuk suatu molekul.
Model Atom Thomson
– Atom adalah materi pejal bermuatan positif dikelilingi muatan negatif. Atom mempunyai sifat netral.
– Terkenal dengan model atom roti kismis, karena bagian pejal bermuatan positif dan elektron (bermuatan negatif) mengelilingi seperti kismis dalam roti.
Model Atom Rutherford
– Atom adalah inti bermuatan positif dikelilingi elektron bermuatan negatif. Massa atom terkonsentrasi pada bagian inti (pusat).
– Atom bersifat netral karena jumlah muatan positif sama dengan jumlah muatan negatif.
Model Atom Niels Bohr
– Atom adalah inti bermuatan positif dikelilingi elektron bermuatan negatif pada orbit tertentu.
– Elektron beredar pada lintasan dengan tingkat energi tertentu. Perpindahan elektron disertai penyerapan atau pelepasan energi.
– Atom seperti sistem tata surya yaitu inti atom sebagai matahari dan elektron sebagai planet-planet di sekitarnya dalam orbit tertentu.
Model Atom de Broglie (mekanika gelombang)
– Gerakan materi adalah suatu gerakan gelom-bang. Dengan demikian elektron yang merupa-kan materi adalah juga gerakan gelombang.
– Elektron tidak mempunyai lintasan tertentu. Elektron menempati jarak-jarak tertentu dari inti atom.
RUMUS :
A. Massa Atom Relatif (Ar) dan Massa Molekul Relatif (Mr)
Massa Atom Relatif (Ar) suatu unsur dan Massa Molekul Relatif (Mr) suatu senyawa didasarkan pada massa atom isotop C-12.
Ar dan Mr dirumuskan sbb:
Mr suatu senyawa adalah jumlah total dari Ar unsur-unsur penyusunnya.
Contoh:
1. Massa atom C-12 adalah 2x10-23 . Massa 1 atom unsur X = 2.67 x 10-23 gram. Massa atom relatif unsur X adalah:
2. Jika diketahui Ar: Ba=137, S=32, O=16, Mg=24 dan H = 1. Maka massa molekul relatif (Mr)
BaSO4 dan MgSO4.7H2O adalah:
Mr BaSO4 = Ar Ba + Ar S + 4.Ar O
= 137 + 32 + 4. 16 = 233
Mr MgSO4.7H2O = Ar Mg + Ar S + 4.Ar O + 14 .Ar H + 7 Ar O
= 24 + 32 + 4.16 + 14.1 + 7.16 = 246
B. KONSEP MOL
Mol dapat dihubungkan dengan massa (gram).
dimana 2x1023 = tetapan bilangan Avogadro
Contoh :
1. Jika 2.4x1023 atom unsur X massanya adalah 60gr, maka Mr X adalah:
1. Pengertian Eksponen
Bentuk an
(baca : a pangkat n) disebut bentuk eksponensial atau perpangkatan
dengan a disebut basis atau bilangan pokok dan n disebut eksponen atau
pangkat.
Jika n adalah bilangan bulat positif, maka :
Berdasarkan penjelasan di atas maka berlaku rumus-rumus di bawah ini :
Misalkan dan m,n adalah bilangan positif, maka:
Contoh: Ubahlah bentuk ini dalam bentuk pangkat positif :
Jawab:
2. Fungsi Eksponen dan Grafiknya Fungsi eksponen merupakan pemetaan bilangan real x ke ax dengan a > 0 dan Jika a > 0 dan , maka disebut fungsi eksponen mempunyai sifat-sifat :
Grafik fungsi eksponen y = ax
Contoh:
Buatlah grafik dari y = 2x!
Jawab: Buatlah tabel yang menunjukkan hubungan antara x dan y = f (x) = 2x . Dalam hal ini pilih nilai x sehingga y mudah ditentukan.
3. Persamaan fungsi Eksponen
Ada beberapa bentuk persamaan eksponen, diantaranya adalah:
Contoh :
Tentukan nilai x supaya
Jawab:
4. Pertidaksamaan Eksponen
Himpunan bilangan real yang memenuhi pertidaksamaan adalah....
Jawab:
Jika n adalah bilangan bulat positif, maka :
Berdasarkan penjelasan di atas maka berlaku rumus-rumus di bawah ini :
Misalkan dan m,n adalah bilangan positif, maka:
Contoh: Ubahlah bentuk ini dalam bentuk pangkat positif :
Jawab:
2. Fungsi Eksponen dan Grafiknya Fungsi eksponen merupakan pemetaan bilangan real x ke ax dengan a > 0 dan Jika a > 0 dan , maka disebut fungsi eksponen mempunyai sifat-sifat :
(i) Kurva terletak di atas sumbu x (definit positif)
(ii) Mempunyai asimtot datar y = 0 (sumbu x )
(iii) Monoton naik untuk a > 1
(iv) Monoton turun untuk 0 <>
Grafik fungsi eksponen y = ax
(i) y = ax : a > 1
(i) y = ax 0 <>
Contoh:
Buatlah grafik dari y = 2x!
Jawab: Buatlah tabel yang menunjukkan hubungan antara x dan y = f (x) = 2x . Dalam hal ini pilih nilai x sehingga y mudah ditentukan.
3. Persamaan fungsi Eksponen
Ada beberapa bentuk persamaan eksponen, diantaranya adalah:
- F ( x ) = 1
- f ( x ) = 0 asalkan f ( x ) > 0 dan g ( x ) > 0
Contoh :
Tentukan nilai x supaya
Jawab:
4. Pertidaksamaan Eksponen
1. f ( x ) > g ( x ), 0 > 1
2. f ( x ) <>
Contoh:
Himpunan bilangan real yang memenuhi pertidaksamaan adalah....
Jawab:
Jadi HP = { x | x > 2
Rumus by :>> Disini <<
0 komentar:
Posting Komentar